-->
1 / 3
2 / 3
3 / 3

Berakhirnya Layanan Sistem Operasi Microsoft Windows 7

Apakah anda pengguna fanatik Microsoft Windows 7? Jika ya, maka anda, saya dan jutaan pengguna Windows 7 lainnya harus berlapang dada menerima pemutusan layanan dan dukungan oleh Microsoft untuk produk Windows 7. Seperti notifikasi yang muncul pada desktop Windows 7 saya siang hari ini (lihat gambar di bawah), Microsoft benar-benar telah menghentikan seluruh dukungan terhadap Windows 7, terhitung sejak tanggal 14 Januari 2020. Itu artinya, menurut Microsoft  "Sistem Operasi Windows 7 yang kita gunakan rentan terhadap serangan virus" (Bodo Amaaat.... 😃), karena Microsoft tidak menyediakan lagi dukungan untuk Windows 7 berupa : Pembaruan Keamanan, Pembaruan Software (piranti lunak), dan Dukungan Teknis lainnya. Selanjutnya, masih pada notifikasi tersebut, Microsoft menyarankan kita untuk segera beralih pada layanan Windows 10. (Gimana Gaes? Pindah jangan nich kita? .... )

Akhir Perjalanan Windows 7?
Windows 7 termasuk pada keluarga Windows NT (New Technology). Pertamakali dirilis oleh perusahaan Microsoft Corporation untuk penggunaan industri berbasis komputasi sejak 22 Juli 2009, sedangakan untuk penggunaan publik dirilis pada 22 Oktober 2009, yang kemudian dihentikan layanannya oleh Microsoft pertanggal 14 Januari 2020.

Terdapat beberapa hal mendasar yang menjadikan Windows 7 menjadi pilihan utama para pengguna komputer di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia, Kepercayaan publik pada sistem operasi Windows 7 ini didasari antara lain:
  • Antarmuka yang sederhana dan mudah dipelajari oleh pengguna pemula
  • Tidak terlalu banyak menyertakan Aplikasi bawaan pabrik
  • Tingkat kompatibilitas (adaptasi) perangkat yang sangat baik
  • Konsumsi penggunaan RAM yang tidak terlalu boros
  • Dan beberapa kemudahan lainnya yang terdapat pada Windows 7.
Kesuksesan Windows 7 mengingatkan saya pada 2 sistem operasi pendahulunya; Windows 98 dan Windows XP. Dimana kedua sistem operasi tersebut tidak mudah tergantikan oleh produk-produk OS pengganti yang ditawakan oleh Microsoft. Di era 90-an, pengguna Windows 98 tidak bergeming saat Microsoft meluncurkan Sistem Operasi Windows Millenium (Windows Me) dan Windows 2000 Professional. Windows 98 tetap kokoh menjadi pilihan utama pengguna komputer dunia, sampai pada akhirnya Microsoft merilis Windows XP yang benar-benar sanggup menghapus dominasi Windows 98 dari permukaan bumi. Windows XP (Windows Experience), yang dirilis pertama kali pada 25 Oktober 2001 mencapai puncak kejayaannya pada tahun 2006, dengan lebih dari 400 juta salinan pada bulan januari 2006, dan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, memaksa Microsoft memperpanjang dukungan teknis hingga tahun 2014.

Selanjutnya pada Tahun 2007 Microsoft mencoba meluncurukan produk baru yang diberi nama Windows Vista sebagai pengganti Windows XP. Sayangnya, Vista tidak terlalu berhasil menggeser dominasi Windows XP, alih-alih memikirkan migrasi ke Windows Vista, pengguna komputer dunia masih "bersantai dan duduk manis" menggunakan Windows XP sebagai sistem operasi andalan mereka. Mau tidak mau, ini menyebabkan Microsoft harus mengalah dengan memberi durasi tambahan dukungan teknis untuk pengguna OS Windows XP hingga 8 April 2014, yang seharusnya berakhir pada 14 April 2009 (Hehehe... ðŸ˜ƒ). Bahkan Windows 7 yang telah diliris pada tahun 2009 tidak serta merta dapat melunturkan dominasi Windows XP. Secara lambat laun sejak Tahun 2010, grafik pergerakan user pada penggunaan Windows 7 menandakan peningkatan. Produsen piranti keras dan pengembang piranti lunak turut serta membuat produk-produk yang sesuai dan dapat lebih dioptimalkan penggunaannya dengan Windows 7. Selain alasan kompatibilitas dan sistem keamanan komputer, antarmuka dinamis, ragam versi OS, dan faktor-faktor opsional yang ditawarkan, menjadikan Windows 7 akhirnya mendapatkan pengakuan dan posisi yang layak sebagai OS pengganti Windows XP.

Screenshot Desktop Windows 7
annoercomputer.online PC
Berbeda dengan Windows Vista yang mendapat banyak kritikan dari para pengguna dan praktisi teknologi komputasi terkait masa pembuatan, kinerja dan tingkat kompatibilitasnya yang rendah, Windows 7 justeru mendapat banyak pujian dari para kritikus. Windows 7 memiliki banyak peningkatan kinerja dan antarmuka intutifnya dibanding Windows XP dan Windows Vista. Pada tahun 2012 Microsoft bahkan telah membuat lebih dari 630 juta lisensi untuk produk Windows 7, dan terus mengalami peningkatan pada tahun-tahun berikutnya. Tingkat kompatibilitas Windows 7 yang baik pada penyandingan perangkat-perangkat komputer dan perangkat digital (Peripheral) lainnya menjadikan windows 7 sebagai sistem operasi favorit yang dipakai oleh banyak pengguna komputer, tak terkecuali oleh saya, untuk pembuatan artikel ini (15/01/2020).

Seperti pengulangan sejarah, Kehadiran Windows 8 dan Windows 8.1 sama sekali tidak berdampak besar pada minat sebagian besar pengguna komputer untuk melepas Windows 7. Windows 8 dan Windows 8.1 yang digadang-gadang dapat menjadi suksesor Windows 7 bahkan dianggap suatu kegagalan Microsoft dalam menciptakan sistem operasi yang User Friendly. Terutama pada Windows 8, banyak pengguna mengalami kesulitan dengan tampilan interface-nya, dan bahkan pada beberapa kasus pengguna menemukan banyak kendala saat menggunakan Windows 8, seperti lambatnya waktu pengoperasian dan terjadinya crash pada perangkat komputer. Ini yang mendorong banyak praktisi komputer dan pengguna komputer yang berpengalaman merekomendasikan untuk bertahan menggunakan Windows 7. Lantas bagaimana dengan Windows 10? Mampukah Windows 10 menyamai, atau bahkan melampaui keberhasilan Windows 7?

Screenshot Crash pada Windows 10.
Diperkenalkan pada 15 Juli 2015, dan diliris untuk publik pada 29 Juli 2015, versi awal Windows 10 cukup menarik, dengan penyederhanaan interface seperti pada Windows 7 dan opsi penyingkatan start menu yang dapat dipersempit ukurannya, benar-benar membedakan Windows 10 dari Windows 8 yang terkesan aneh. Adopsi interface dan kemudahan nafigasi Windows 7 dapat ditemukan pada Windows 10. Untuk memastikan kinerjanya, bahkan secara pribadi melakukan serangkaian uji coba ketahanan dan kinerja sistem operasi dengan menggunakan perangkat laptop dan PC Desktop yang menggunakan proccessor intel core i3 dan RAM 4GB (laptop), dan RAM 8GB (pada PC Desktop). Pada awalnya Windows 10 sangat impresif, dan cukup nyaman digunakan sampai kemudian menemukan looping crash (Windows 10 terhenti karena mengalami kegagalan sistem). Crash ini memang dapat diperbaiki, namun frekuensi crash yang dapat terjadi berulang cukup mengganggu dan dapat membuat pengguna frustasi, terlebih saat mengerjakan sesuatu yang penting, seperti saat melakukan desain grafis, editing video, pengetikan dan bermain games. Penasaran dengan crash tersebut saya melakukan Clean Install (Installasi Ulang, bukan repairing sistem). Namun hal serupa terjadi, Baik itu menggunakan laptop ataupun PC Desktop. Sejak saat itu saya putuskan untuk kembali ke Windows 7, sambil menunggu perbaikan bug dan peningkatan pada versi Windows 10 dari Microsoft.

Hingga artikel ini dibuat, saya belum melakukan ujicoba kembali pada versi Windows 10 terbaru, baik untuk Windows 10 64 bit, atau yang 32 bit. Namun dari beberapa laptop konsumen yang pernah saya tangani memperlihatkan banyak perbaikan pada Windows 10 versi 1809 dan versi 1903, dimana sistem dapat berjalan cukup baik pada laptop kelas menengah (middle end), dan minim terjadi crash sistem pada penggunaan aplikasi-aplikasi berat seperti Corel Draw dan Aplikasi Editing Video.

Namun demikian semua kembali pada anda sebagai pengguna sistem operasi berbasis Windows. Walaupun Microsoft secara resmi telah menghentikan dukungan teknisnya, Anda masih dapat menggunakan Windows 7 selagi anda merasa nyaman, dan belum menemukan kendala berarti dengan tetap menggunakan Windows 7. Atau jika Anda memutuskan untuk berpindah ke Windows 10 sesuai dengan rekomendasi Microsoft, itu adalah hak Anda sebagai konsumen dan pengguna akhir.